Rabu, 4 November 2020 20:17:18 WIB

Delapan perusahaan Tiongkok berminat investasi di Indonesia
Tiongkok

Versiana - Radio Bharata

banner

Dubes RI untuk China Djauhari Oratmangun mendengarkan paparan Travis Liu selaku ketua delegasi delapan perusahaan China yang berminat investasi di Indonesia. (ANTARA/HO-KBRI Beijing/mii)

Fuzhou  - Delapan perusahaan asal Tiongkok yang bergerak di berbagai bidang industri menyampaikan keinginannya di Kedutaan Besar RI di Beijing untuk berinvestasi di Indonesia.

"Para CEO delapan perusahaan datang ke KBRI untuk menyampaikan keinginannya memperluas jaringan bisnisnya ke Indonesia," kata Duta Besar RI untuk Tiongkok merangkap Mongolia, Djauhari Oratmangun, Kamis.

Travis Liu ditunjuk sebagai pimpinan delegasi delapan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi, manufaktur, pelestarian lingkungan, kebutuhan masyarakat, media, dan investasi ekuitas, bertemu Dubes dan jajaran KBRI Beijing.

CEO MagicWe Technologies yang bergerak di bidang pemasaran digital dan e-dagang kreatif itu menyampaikan beberapa kelebihan dan kekuarangan bagi perusahaan Tiongkok yang hendak berinvestasi di negara-negara kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Meskipun demikian dia melihat potensi pasar di kawasan Asia Tenggara sangat berkembang pesat. Apalagi Indonesia sebagai satu-satunya negara di kawasan ini yang tergabung dalam G20 memiliki pertumbuhan PDB yang stabil bahkan cenderung meningkat selama beberapa tahun ini terakhir.

Hal ini yang membuat para pengusaha dari Tiongkok ini sangat tertarik berinvestasi di Indonesia, demikian Liu.

Taiho, perusahaan yang bergerak di bidang teknologi mekanik dan kecerdasan artifisial (AI) menawarkan kerja sama di bidang pembersihan dan penyortiran barang tambang.

Lalu ada juga The Passage yang ingin menjalin kerja sama di bidang penelitian teknologi di Indonesia. Demikian dengan Lena yang ingin berinvestasi di Indonesia di bidang peralatan kecantikan.

Mihoteco yang bergerak di bidang lampu dan pengolahan limbah tertarik untuk membuka usaha di Indonesia dan berinvestasi di bidang pengolahan limbah plastik campuran menjadi plastik woven.

Para pengusaha tersebut awalnya merencanakan kunjungan ke Indonesia pada awal tahun 2020. Namun ditunda hingga situasi pandemi global agak mereda.

Dubes Djauhari menanggapi positif keinginan mereka dengan mengingat bahwa batu bara merupakan produk ekspor terbesar Indonesia ke Tiongkok.
Selain itu, pengolahan limbah plastik akan menjadi solusi penanganan sampah di Indonesia yang dapat didaur ulang menjadi produk jenis baru yang juga dapat digunakan sebagai salah satu bahan konstruksi.

Investasi Tiongkok di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan peningkatan. Selama Januari-September 2020, Tiongkok telah merealisasikan investasinya di Indonesia sebesar 3,5 miliar dolar AS sehingga menempatkannya di posisi kedua investasi asing terbesar di Indonesia.

Beberapa proyek kerja sama Indonesia-Tiongkok dikerjakan melalui kerangka sinergi Poros Maritim Dunia dan Parakarsa Sabuk Jalan (BRI), termasuk pengembangan empat koridor ekonomi baru dan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia.

"Saya berharap kawasan ekonomi itu bisa menjadi destinasi investasi potensial bagi para calon investor Tiongkok," ujar Dubes.

Ia juga menawarkan beberapa sektor industri kepada para pengusaha Tiongkok tersebut sejalan dengan bidang-bidang kerja sama ekonomi yang selama ini juga menjadi prioritas Indonesia.

"Sehubungan dengan hal ini, kami akan menindaklanjuti berbagai proposal kerja sama tersebut dengan otoritas terkait di Jakarta untuk mewujudkan capaian investasi yang konkret," kata Djauhari.

Sumber : https://www.antaranews.com/berita/1822024/delapan-perusahaan-china-berminat-investasi-di-indonesia

Pewarta: M. Irfan Ilmie - Antara
Editor: Versiana - Bharata

 

Komentar

Berita Lainnya