Rabu, 17 Februari 2021 10:51:6 WIB
Mungkinkah RI Bebas COVID-19 di 17 Agustus? Begini Menurut Menkes
Tiongkok
Agsan Prawira
Foto: Menkes Budi Gunadi Sadikin usai rapat dengan Komisi IX DPR RI (Alfons/detikcom)
Jakarta -
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin ikut menanggapi soal target Satgas COVID-19 Indonesia benar-benar bebas dari Corona 17 Agustus. Menurutnya, masih terlalu dini untuk menyimpulkan apakah hal tersebut benar bisa tercapai.
Terlebih, saat ini, angka positivity rate Indonesia kian jauh dari target WHO yaitu 5 persen. Meski begitu, Budi masih melihat beberapa hipotesa atau kemungkinan di balik kenaikan angka positivity rate.
"Dan kemudian apakah kapan ini akan selesai? Dan kenapa positivity rate kita tinggi? Buat saya sekarang masih terlalu dini untuk saya memberikan kesimpulan," bebernya dalam konferensi pers Kemenkes Rabu (18/2/2021).
Mengapa? Karena itu tadi, data positivity rate kita tinggi, tinggi abnormal, tinggi sekali, sehingga harus ada 3 hipotesa yang harus kita cek dan kita perbaiki," sebut Budi.
Adapun beberapa hipotesa yang disebut Budi meliputi:
1. Input data testing negatif COVID-19
Budi menyebut, selama ini input data testing negatif COVID-19 masih memiliki kendala. Banyak lab yang akhirnya hanya memasukkan tes COVID-19 positif karena prioritas untuk isolasi kasus.
"Pertama saya ingin memastikan semua laporan mengenai hasil negatif tes dimasukkan oleh seluruh lab karena sampai sekarang kita lihat aplikasinya masih sulit untuk dimasukkan," jelasnya.
"Begitu masuk maka positivity ratenya yang benar akan kelihatan berapa," katanya.
2. Laporan data dari RS belum disiplin
"Yang kedua kita juga masih melihat bahwa disiplin dari rumah sakit-rumah sakit ini memberikan laporannya belum lengkap dan belum baik, kami perlu juga mengkomunikasikan dengan mereka terkait hal ini sebelum bisa mengambil kesimpulan," tuturnya.
3. Testing COVID-19 masih rendah
Adapula kemungkinan disebabkan karena testingCorona di Indonesia masih rendah sehingga menurut Budi perlu ditingkatkan, termasuk dengan kini salah satu upayanya penggunaan rapid antigen untuk konfirmasi kasus positif Corona.
"Kemudian yang ketiga mungkin sekali bahwa memang test kita kurang banyak, akibatnya positivity ratenya tinggi, oleh karena itu kita memperbanyak dengan menggunakan rapid antigen," kata Budi.
"Dengan masuknya data-data ini menanti akan kelihatan positivity ratenya berapa, baru dari siitu kita bisa mengambil kesimpulan," tutupnya.
Komentar
Berita Lainnya
Xi Jinping: Biar Semua Orang Lansia Mempunyai Kehidupan Masa Tua Yang Berbahagia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:14:40 WIB
Hasil Studi Ilmuwan Tiongkok, Minum Teh Setiap Hari Turunkan Risiko Diabetes Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:21:52 WIB
Tiongkok Produksi Kereta Api Hibrid yang BebasPolusi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:26:6 WIB
Tiongkok Perkirakan Jual 68,5 Juta Tiket Kereta Selama Libur Hari Nasional Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:42:10 WIB
Tiongkok: Perlu Bersama Lindungi Fasilitas Infrastruktur Lintas Negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:48:4 WIB
Padi Hemat Air Bantu Petani Panen Melimpah di Tengah Kekeringan Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB
Lanjutkan Balapan di Musim 2023, Zhou Guanyu Ingin Bawa Semangat dan Budaya Tiongkok Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB
Tiongkok Larang Rokok Elektrik Rasa Buah dalam Peningkatan Regulasi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:14:12 WIB
Tiongkok mendesak AS untuk mengakhiri kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika selama sesi PBB Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:45:29 WIB
Setengah komunitas pedesaan di Tiongkok tercakup layanan perawatan lansia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:49:6 WIB
Guangzhou: Gerbang maritim Tiongkok ke dunia sejak zaman kuno Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:10:22 WIB
Tiongkok kalahkan Slovenia dan AS di Kejuaraan Tenis Meja Beregu Dunia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:20:34 WIB
Pemasangan Atap Beton Pertama Terowongan Jalan Raya Terpanjang di Provinsi Jiangsu Tiongkok Telah dimulai Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:25:54 WIB
Tiongkok ingin mengoptimalkan struktur ekonomi negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:30:30 WIB
Sinopec Tiongkok ingin hapus daftar ADS dari London Stock Exchange Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:50:46 WIB