Jumat, 19 Februari 2021 7:15:19 WIB
Eks Tapol Papua: Gencatan Senjata Adalah Jalan Damai di Tanah Papua
Tiongkok
Kinar Lestari
Ilustrasi patroli Tim gabungan TNI-Kepolisian Indonesia di Papua. [ANTARA/HO/Humas Polda Papua]
Mantan tahanan politik Papua, Ambrosius Mulait meminta adanya gencatan senjata yang dilakukan pemerintah dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).
Menurutnya, pendekatan militeristik tidak lagi relevan dan malah menimbulkan korban tak bersalah yakni para warga sipil.
"Pendekatan milisteristik tidak relevan lagi pemerintah segera lakukan gencatan senjata sebagai jalan damai di tanah Papua," kata Ambrosius kepada Suara.com, Jumat (19/2/2021).
Ambrosius lantas mengungkapkan kalau kebijakan pemerintah pusat terhadap Papua selalu dominan dengan politis praktis tanpa memikirkan dampak terhadap rakyat Papua.
Menurutnya, kebijakan otonomi khusus maupun Daerah Otonom Baru (DOB) menjadi pelajaran penting bagi pejabat kalau dua kebijakan itu tidak mendesak bagi rakyat Papua.
"Rakyat Papua hanya butuh hidup yang aman di negerinya," ujarnya.
Mantan tahanan politik Papua Ambrosius Mulait [Suara.com/Ria Rizki]
Kebijakan Jakarta terhadap Papua selalu dominan politis praktis, tanpa memikirkan dampak terhadap rakyat Papua. Kebijakan Otonomi khusus maupun DOB menjadi pelajaran Penting bagi Pejabat bahwa keduanya tidak mendesak bagi rakyat Papua. Rakyat papua butu hidup yang aman di negerinya.
Ambrosius menuturkan kalau selama ini warga asli Papua kerap tidak tenang menjalani hidup karena tidak sedikit dari mereka yang tewas di tangan aparat TNI tetapi disebut sebagai bagian dari TPNPB untuk menghilangkan tuduhan pelanggaran HAM.
Kasus terakhir, di mana tiga warga sipil ditembak dan dianiaya anggota TNI juga disebutkan sebagai anggota TPNPB. Ambrosius menegaskan kalau mereka sama sekali tidak terlibat dengan organisasi itu tetapi malah mendapatkan penganiyaan hingga meninggal dunia. http://suara.com
Lebih jauh, ia berharap pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus mencari solusi secara konfrehensif atas masalah Papua.
Komentar
Berita Lainnya
Xi Jinping: Biar Semua Orang Lansia Mempunyai Kehidupan Masa Tua Yang Berbahagia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:14:40 WIB
Hasil Studi Ilmuwan Tiongkok, Minum Teh Setiap Hari Turunkan Risiko Diabetes Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:21:52 WIB
Tiongkok Produksi Kereta Api Hibrid yang BebasPolusi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:26:6 WIB
Tiongkok Perkirakan Jual 68,5 Juta Tiket Kereta Selama Libur Hari Nasional Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:42:10 WIB
Tiongkok: Perlu Bersama Lindungi Fasilitas Infrastruktur Lintas Negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:48:4 WIB
Padi Hemat Air Bantu Petani Panen Melimpah di Tengah Kekeringan Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB
Lanjutkan Balapan di Musim 2023, Zhou Guanyu Ingin Bawa Semangat dan Budaya Tiongkok Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB
Tiongkok Larang Rokok Elektrik Rasa Buah dalam Peningkatan Regulasi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:14:12 WIB
Tiongkok mendesak AS untuk mengakhiri kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika selama sesi PBB Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:45:29 WIB
Setengah komunitas pedesaan di Tiongkok tercakup layanan perawatan lansia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:49:6 WIB
Guangzhou: Gerbang maritim Tiongkok ke dunia sejak zaman kuno Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:10:22 WIB
Tiongkok kalahkan Slovenia dan AS di Kejuaraan Tenis Meja Beregu Dunia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:20:34 WIB
Pemasangan Atap Beton Pertama Terowongan Jalan Raya Terpanjang di Provinsi Jiangsu Tiongkok Telah dimulai Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:25:54 WIB
Tiongkok ingin mengoptimalkan struktur ekonomi negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:30:30 WIB
Sinopec Tiongkok ingin hapus daftar ADS dari London Stock Exchange Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:50:46 WIB