Kamis, 10 Oktober 2024 10:40:10 WIB
Tiongkok Perkenalkan Terapi Sel Pertama Di Dunia Untuk Penyakit Autoimun
Kesehatan
Endro
Terapi sel T tampaknya layak, aman, dan efektif untuk pasien dengan berbagai penyakit autoimun
SHANGHAI, Radio Bharata Online - Jenis terapi baru yang dirancang oleh ilmuwan Tiongkok menggunakan sel donor yang sehat, telah menunjukkan hasil signifikan dalam mengobati gangguan autoimun yang parah.
Penemuan tersebut menjadi berita utama di situs web jurnal ilmiah Nature.
Tiga pasien di Rumah Sakit Shanghai Changzheng yang sedang dirawat karena penyakit autoimun yang parah dan resistan terhadap pengobatan, menjalani terapi dan mencapai remisi jangka panjang, yang merupakan penggunaan pendekatan Terapi Sel yang pertama kali, dan dilaporkan berhasil untuk penyakit autoimun.
Artikel Nature memperkenalkan terapi sel T reseptor antigen chimeric, yang melibatkan modifikasi genetik sel T pasien, yaitu sel darah putih yang merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh untuk menyerang sel kanker.
Berjudul "Terapi pertama di dunia menggunakan sel donor, membuat penyakit autoimun sembuh", artikel tersebut dipublikasikan di situs web Nature pada 5 Oktober.
Pada tanggal 16 Juli, sebuah makalah tentang penelitian yang dipimpin oleh Rumah Sakit Shanghai Changzheng, bekerja sama dengan East China Normal University dan Rumah Sakit Kedua, diterbitkan di situs web jurnal Cell.
Studi baru yang dipimpin oleh Xu Huji, direktur reumatologi dan imunologi dari Rumah Sakit Changzheng, mengeksplorasi potensi terapi untuk mengobati penyakit autoimun, yang terjadi ketika sistem kekebalan menyerang jaringan sehat. Terapi ini biasanya bergantung pada sel-T pasien sendiri. Namun pada penyakit autoimun, sel-T pasien mungkin tidak berfungsi. Maka pendekatan baru ini menggunakan sel donor yang sehat, dan menawarkan solusi yang berpotensi lebih efektif.
Untuk diketahui, lebih dari 80 penyakit autoimun dikaitkan dengan sel imun yang tidak berfungsi dengan baik. Sebagian besar penyakit ini memiliki pilihan perawatan yang terbatas, dan tidak ada obatnya. (China Daily)
Komentar
Berita Lainnya
BPOM Temukan 718.791 Vitamin Ilegal Dijual di Online Shop Selama Pandemi Covid-19 Kesehatan
Kamis, 6 Oktober 2022 13:37:0 WIB
Singapura Hadapi Subvarian Omicron Baru XBB, Harian Naik Lagi 9 Ribu Kasus Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB
Jokowi: 80 Persen Vaksin COVID-19 yang Digunakan Indonesia Berasal dari RRT Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB
Wanita dengan Dada Besar Lebih Gampang Kena Kanker Payudara? Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB
Kemenkes: Apotek-Nakes Setop Sementara Obat Sirup! Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB
Daftar Obat Sirup yang Dilarang dan Ditarik BPOM Kesehatan
Jumat, 21 Oktober 2022 10:15:51 WIB
Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan
Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB
Shanghai Mulai Berikan Vaksin Booster COVID-19 yang Dihirup Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:8:34 WIB
Pemerintah Gratiskan Biaya Pengobatan Pasien Gagal Ginjal Akut Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB
WHO Rilis Peringatan 8 Obat Sirup yang Dilarang BPOM RI Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 15:32:48 WIB
Corona Kembali Meningkat, Pemerintah Prediksi Puncaknya 1-2 Bulan Lagi Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 18:46:33 WIB
5 Kebiasaan Penyebab Sariawan, Bukan Kurang Makan Buah Kesehatan
Sabtu, 5 November 2022 7:23:52 WIB
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB
Vaksin Covid-19 Direkomendasikan Jadi Imunisasi Rutin Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:47:25 WIB
Delta Sungai Yangtze Tingkatkan integrasi melalui digitalisasi Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB