Senin, 25 November 2024 14:5:36 WIB

Tiongkok Pimpin Perjuangan Global Melawan Penggurunan dan Degradasi Lahan
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Foto udara orang-orang yang sedang menanam rumput di Mongolia Dalam (CMG)

Mongolia Dalam, Radio Bharata Online - Tiongkok muncul sebagai negara pertama di dunia yang mencapai nol pertumbuhan degradasi lahan dan telah menjadi kontributor terbesar bagi penghijauan global, dengan pengurangan bersih sebesar 65 juta mu (sekitar 4,33 juta hektar) lahan yang mengalami penggurunan dalam empat dekade terakhir, kata Badan Kehutanan dan Padang Rumput Nasional atau National Forestry and Grassland Administration (NFGA) pada hari Senin (25/11).

Berbicara dalam konferensi pers di Beijing, pejabat senior NFGA menyoroti kemajuan Tiongkok dalam memerangi penggurunan dan Program Hutan Sabuk Penampungan Tiga Utara atau Three-North Shelterbelt Forest Program (TSFP), sebuah proyek penghijauan skala besar yang bertujuan untuk menciptakan penghalang hijau pelindung di Tiongkok utara.

Sejak Juni 2023, NFGA telah mendedikasikan sumber daya yang signifikan untuk proyek Three-North, dengan total 32 miliar yuan (sekitar 70 triliun rupiah) dialokasikan sebagai investasi pemerintah pusat pada tahun 2024. Sepanjang tahun ini, pemerintah Tiongkok elah mengawasi pelaksanaan 287 proyek prioritas penghijauan di 57 juta mu (sekitar 3,8 juta hektar) lahan yang mengalami penggurunan.

Menurut para pejabat Tiongkok, upaya-upaya itu merupakan awal yang baik bagi kampanye untuk melawan penggurunan, yang mengarah pada perbaikan berkelanjutan dalam kondisi ekologi di wilayah-wilayah kering.

Tiongkok, salah satu negara yang paling terdampak oleh penggurunan, telah membuat langkah-langkah signifikan selama 40 tahun terakhir, khususnya sejak Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok (PKT) ke-18 pada tahun 2012.

Para pejabat mengatakan bahwa saat ini, 53 persen dari wilayah penggurunan yang dapat diobati di Tiongkok berada di bawah kendali yang efektif, yang menghasilkan pengurangan bersih sebesar 65 juta mu (sekitar 4,33 juta hektar) lahan penggurunan. Kemajuan ini mencerminkan tren positif dari perbaikan menyeluruh dan pemulihan yang dipercepat, menjadikan Tiongkok sebagai pelopor global dalam mencapai pertumbuhan nol degradasi lahan, serta pengurangan simultan dalam penggurunan dan lahan berpasir.

Komentar

Berita Lainnya