Sabtu, 17 Agustus 2024 12:25:35 WIB
WHO Tetapkan Wabah Mpox sebagai Keadaan Darurat Global
Kesehatan
KOMPAS/AP Wira
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi menetapkan wabah Mpox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional /foto: pmnewsnigeria.com
JAKARTA, Radio Bharata Online - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi menetapkan wabah Mpox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC). Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus melalui rilis yang tayang di situs resmi WHO pada Rabu (14/8/2024).
Penetapan keadaan darurat tersebut muncul atas saran Komite Darurat IHR. Mereka adalah sekelompok ahli yang sebelumnya meninjau data dari WHO dan negara-negara terdampak.
Menurut IHR, Mpox meningkat dan menyebar lebih jauh ke negara-negara di Afrika dan mungkin dapat menjalar ke luar benua. Oleh karena itu, Ghebreyesus akan menerbitkan rekomendasi sementara kepada seluruh negara di dunia.
"Munculnya Mpox, penyebarannya yang cepat di Kongo bagian timur, dan pelaporan kasus di beberapa negara tetangga sangat mengkhawatirkan. Jelas bahwa respons Internasional yang terkoordinasi diperlukan untuk menghentikan wabah ini demi menyelamatkan nyawa," ujar Dr. Tedros.
Mpox di Kongo Mpox atau Monkeypox virus (cacar monyet) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dan merupakan zoonosis. Artinya, dapat menyebar antara hewan dan manusia.
Sebelumnya, pada tahun 2022, Mpox juga pernah dikategorikan sebagai PHEIC karena menyebar dengan cepat di sejumlah negara. Status PHEIC tersebut berakhir pada Mei 2023 usai terjadi penurunan kasus global.
Namun, pada tahun ini Mpox kembali mewabah di beberapa negara di Afrika. Mox telah dilaporkan di Kongo selama lebih dari satu dekade. Jumlah kasusnya setiap tahun terus meningkat.
Pada tahun ini, jumlah kasus yang dilaporkan bahkan meningkat signifikan, melampaui total tahun lalu, yakni lebih dari 15.600 kasus dan 537 kematian.
Kemunculan Mpox di Kongo pada tahun lalu merupakan jenis baru dengan subklade 1b yang menyebar melalui jaringan seksual. Jenis virus Mpox tersebut juga dilaporkan pada bulan lalu di sejumlah negara yang sebelumnya belum pernah terjangkit wabah Mpox.
Menurut laporan WHO, lebih dari 100 kasus subkalde satu telah terkonfirmasi di empat negara tetangga Kongo, yakni Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda.
Hingga saat ini, WHO terus bekerja sama dengan sejumlah negara dan produsen vaksin untuk menanggulangi percepatan penyebaran virus Mpox. WHO juga memberikan pendanaan sebesar 15 juta dollar Amerika Serikat atau 234 miliar untuk mendukung pengawasan, kesiapsiagaan, dan segala langkah untuk mengatasi wabah Mpox.
[KOMPAS]
Komentar
Berita Lainnya
BPOM Temukan 718.791 Vitamin Ilegal Dijual di Online Shop Selama Pandemi Covid-19 Kesehatan
Kamis, 6 Oktober 2022 13:37:0 WIB
Singapura Hadapi Subvarian Omicron Baru XBB, Harian Naik Lagi 9 Ribu Kasus Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB
Jokowi: 80 Persen Vaksin COVID-19 yang Digunakan Indonesia Berasal dari RRT Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB
Wanita dengan Dada Besar Lebih Gampang Kena Kanker Payudara? Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB
Kemenkes: Apotek-Nakes Setop Sementara Obat Sirup! Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB
Daftar Obat Sirup yang Dilarang dan Ditarik BPOM Kesehatan
Jumat, 21 Oktober 2022 10:15:51 WIB
Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan
Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB
Shanghai Mulai Berikan Vaksin Booster COVID-19 yang Dihirup Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:8:34 WIB
Pemerintah Gratiskan Biaya Pengobatan Pasien Gagal Ginjal Akut Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB
WHO Rilis Peringatan 8 Obat Sirup yang Dilarang BPOM RI Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 15:32:48 WIB
Corona Kembali Meningkat, Pemerintah Prediksi Puncaknya 1-2 Bulan Lagi Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 18:46:33 WIB
5 Kebiasaan Penyebab Sariawan, Bukan Kurang Makan Buah Kesehatan
Sabtu, 5 November 2022 7:23:52 WIB
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB
Vaksin Covid-19 Direkomendasikan Jadi Imunisasi Rutin Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:47:25 WIB
Delta Sungai Yangtze Tingkatkan integrasi melalui digitalisasi Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB