Jumat, 26 Juli 2024 16:48:48 WIB
Lagi Ramai Dibahas, Fenomena Bocil Harus Jalani Cuci Darah
Kesehatan
CNN/Endro
Ilustrasi. Ada beberapa penyebab yang membuat anak harus menjalani terapi cuci darah. (iStock/AgFang)
JAKARTA, Radio Bharata Online - Fenomena bocah ramai-ramai cuci darah tengah jadi perbincangan. Apa sebenarnya penyebab anak harus cuci darah?
Fenomena ini mulanya ramai jadi obrolan di media sosial. Banyak anak berbondong-bondong menjalani terapi cuci darah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.
Namun, Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Piprim Basarah Yanuarso, menegaskan tak ada laporan peningkatan kasus gagal ginjal pada anak.
Dalam keterangannya kepada wartawan Kamis siang, dr. Piprim mengatakan, secara nasional tidak dilaporkan lonjakan kasus gagal ginjal yang signifikan sebagaimana tahun lalu, yaitu adanya kasus keracunan EG dan DEG pada sirup obat.
Dalam kesempatan itu dr. Piprim membeberkan beberapa penyebab anak harus menjalani terapi cuci darah, diantaranya adalah kelainan bawaan pada ginjal dan saluran kemih.
Selanjutnya adalah sindrom nefrotik yang tidak tertangani dengan baik. Kondisi ini dapat memicu terjadinya gangguan ginjal.
Penyebab lain adalah lupus sistemik yang bisa mengenai ginjal, dan berujung cuci darah.
Kemudian yang tak kalah penting adalah faktor gaya hidup, utamanya terkait dengan obesitas, atau sindrom metabolik lainnya.
Menurut Piprim, anak dengan obesitas kronis, jika digabung dengan masalah lainnya seperti hipertensi, bisa merusak ginjal. Piprim juga menyarankan orang tua untuk memenuhi kebutuhan asupan cairan anak, untuk menjaga ginjal tetap sehat.
Piprim juga menyarankan orang tua untuk menjauhkan anak-anak dari minuman dan makanan berpemanis, yang kini banyak tersedia di pasaran. (CNN)
Komentar
Berita Lainnya
BPOM Temukan 718.791 Vitamin Ilegal Dijual di Online Shop Selama Pandemi Covid-19 Kesehatan
Kamis, 6 Oktober 2022 13:37:0 WIB
Singapura Hadapi Subvarian Omicron Baru XBB, Harian Naik Lagi 9 Ribu Kasus Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB
Jokowi: 80 Persen Vaksin COVID-19 yang Digunakan Indonesia Berasal dari RRT Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB
Wanita dengan Dada Besar Lebih Gampang Kena Kanker Payudara? Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB
Kemenkes: Apotek-Nakes Setop Sementara Obat Sirup! Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB
Daftar Obat Sirup yang Dilarang dan Ditarik BPOM Kesehatan
Jumat, 21 Oktober 2022 10:15:51 WIB
Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan
Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB
Shanghai Mulai Berikan Vaksin Booster COVID-19 yang Dihirup Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:8:34 WIB
Pemerintah Gratiskan Biaya Pengobatan Pasien Gagal Ginjal Akut Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB
WHO Rilis Peringatan 8 Obat Sirup yang Dilarang BPOM RI Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 15:32:48 WIB
Corona Kembali Meningkat, Pemerintah Prediksi Puncaknya 1-2 Bulan Lagi Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 18:46:33 WIB
5 Kebiasaan Penyebab Sariawan, Bukan Kurang Makan Buah Kesehatan
Sabtu, 5 November 2022 7:23:52 WIB
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB
Vaksin Covid-19 Direkomendasikan Jadi Imunisasi Rutin Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:47:25 WIB
Delta Sungai Yangtze Tingkatkan integrasi melalui digitalisasi Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB