Selasa, 8 Desember 2020 4:41:33 WIB
Bio Farma: Tenaga kesehatan jadi prioritas vaksinasi Covid tahap awal
Kesehatan
Versiana Eiffel
Petugas mengecek kontainer berisi vaksin Covid-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (6/12/2020). Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi Sinovac, China, tiba di tanah air untuk selanjutnya akan dipros
JAKARTA – PT Bio Farma (Persero) menyatakan vaksin siap pakai besutan Sinovac Biotechnology Ltd. telah tiba di fasilitas produksi perseroan kemarin malam, Senin (7/12/2020).
Namun demikian, vaksinasi produk jadi tersebut tetap akan dilakukan setelah mendapatkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengaatkan kemarin telah tiba sebanyak 1,2 juta vial CoronaVac di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan langsung diberangkatkan ke fasilitas produksi perseroan di Bandung, Jawa Barat. Adapun, CoronaVac yang diimpor dalam bentuk jadi akan dikonsumsi untuk tenaga kesehatan.
"Tentunya pemberian ini akan diberikan setelah mendapatkan EUA dari BPOM. Bio Farma akan menyiapkan 3 juta dosis dari Sinovac [yang akan diimpor dalam bentuk jadi]," katanya dalam konferensi pers virtual, Selasa (8/12/2020).
Honesti menyatakan sebanyak 1,8 juta dosis akan tiba di dalam negeri ada akhir Desember 2020 atau awal Januari 2021. Tetapi, imunisasi CoronaVac akan tetap dilakukan paling cepat pada akhir Januari 2021 setelah BPOM rampung menganalisis laporan interim uji klinis tahap III CoronaVac.
Paralel, Honesti menyampaikan pihaknya akan mendatangkan bahan baku CoronaVac untuk produksi 15 juta dosis per Desember 2020. Setelah itu, akan tiba bahan baku untuk produksi 30 juta dosisi pada Januari 2021.
Di samping itu, Honesti menyatakan pemilihan CoronaVac sebagai vaksin perdana Covid-19 telah melalui beberapa pertimbangan. Pertimbangan tersebut adalah platform CoronVac yang menggunakan virus yang dilemahkan, sistem mutu yang mutakhir, dan kecepatan penelitian vaksin. Selagi menunggu CoronaVac dalam bentuk bahan baku dan barang jadi, Honesti menyatakan pihaknya akan mempersiapkan sistem distribusi dan logistik vaksin tersebut. Honesti menyatakan sistem tersebut akan tetap mematuhi protokol cara distribusi obat yang baik (CDOB) BPOM.
"Dasar pemilihan vakisn Covid-1 harus memenuhi beberapa faktor, antara lain keamanan, kecepatan, dan faktor kemandisin [Bio Farma]. Kemudian vaksin yang terpilih harus memiliki keamanan, khasiat, dan mutu yang dapat dibuktikan dari pra klinis dan uji klinis," ucapnya.
"Kami belum bisa menyampakan hasil [uji klinis interim tahap III] karena masi dalam proses. Sekitar Januari 2021 minggu pertama, laporan tersebut kita serahkan ke BPOM dan kita bisa mengetahui hasil [efikasi CoronaVac] pada minggu ke-3 Januari 2021," katanya. Seperti diketahui, hasil uji klinis interim tahap III yang dimaksud adalah hasil monitoring efikasi selama 3 bulan pertama vaksin disuntikkan pada relawan. Seperti diketahui, penhitungan standar efikasi diperlukan agar BPOM dapat mengeluarkan izin emergency use authorization (EUA) terhadap CoronaVac.
Honesti mendata sejauh ini seluruh relawan uji klinis tahap III telah menerima suntikan pertama, sedangkan 1.523 relawan telah menerima suntikan kedua dan dalam proses monitoring. Dengan kata lain, uji klinis tahap III akan berakhir pada Mei 2021.
Artinya, imunisasi CoronaVac dapat berjalan dengan normal secepatnya pada Mei 2021.
Sumber : https://ekonomi.bisnis.com/read/20201208/257/1327879/coronavac-tiba-bio-farma-imunisasi-tenaga-kesehatan-jadi-prioritas
Komentar
Berita Lainnya
BPOM Temukan 718.791 Vitamin Ilegal Dijual di Online Shop Selama Pandemi Covid-19 Kesehatan
Kamis, 6 Oktober 2022 13:37:0 WIB
Singapura Hadapi Subvarian Omicron Baru XBB, Harian Naik Lagi 9 Ribu Kasus Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB
Jokowi: 80 Persen Vaksin COVID-19 yang Digunakan Indonesia Berasal dari RRT Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB
Wanita dengan Dada Besar Lebih Gampang Kena Kanker Payudara? Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB
Kemenkes: Apotek-Nakes Setop Sementara Obat Sirup! Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB
Daftar Obat Sirup yang Dilarang dan Ditarik BPOM Kesehatan
Jumat, 21 Oktober 2022 10:15:51 WIB
Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan
Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB
Shanghai Mulai Berikan Vaksin Booster COVID-19 yang Dihirup Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:8:34 WIB
Pemerintah Gratiskan Biaya Pengobatan Pasien Gagal Ginjal Akut Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB
WHO Rilis Peringatan 8 Obat Sirup yang Dilarang BPOM RI Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 15:32:48 WIB
Corona Kembali Meningkat, Pemerintah Prediksi Puncaknya 1-2 Bulan Lagi Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 18:46:33 WIB
5 Kebiasaan Penyebab Sariawan, Bukan Kurang Makan Buah Kesehatan
Sabtu, 5 November 2022 7:23:52 WIB
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB
Vaksin Covid-19 Direkomendasikan Jadi Imunisasi Rutin Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:47:25 WIB
Delta Sungai Yangtze Tingkatkan integrasi melalui digitalisasi Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB