Minggu, 29 Desember 2024 13:58:14 WIB
Obat Kanker Mata yang Dikembangkan Tiongkok Raih Status ODD dari FDA AS
Kesehatan
AP Wira
Ilustrasi
HANGZHOU, Radio Bharata Online - Jenis baru Konjugat Obat Aptamer (ApDC) yang dikembangkan oleh sekelompok peneliti tiongkok baru-baru ini diberikan penunjukan obat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), yang membawa harapan baru bagi pasien dengan kanker mata langka, hal itu dikatakan oleh Hangzhou Institute of Medicine (HIM) di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok.
Sebagai ApDC pertama yang mendapatkan status ODD FDA secara global, obat tersebut dikembangkan bersama oleh tim peneliti dari HIM dan Universitas Kedokteran Wenzhou (Wenzhou Medical University). Orphan drug merupakan obat yang secara khusus digunakan untuk mengobati penyakit langka.
Obat tersebut menargetkan tumor seperti melanoma uveal ganas dan tumor metastasis hati. Ini menggunakan aptamers sebagai molekul penargetan untuk mengikat sel kanker secara akurat dan melepaskan obat antitumor. Dengan efek samping yang lebih sedikit dan tingkat keamanan yang tinggi, ini mengurangi kerusakan pada jaringan sehat dan mencapai efek terapeutik yang lebih efisien dan lebih aman.
Tim peneliti mengatakan, percobaan pada hewan yang komprehensif telah menunjukkan bahwa obat ApDC tidak hanya secara efisien menghambat pertumbuhan tumor okular in situ, tetapi juga secara signifikan mengurangi risiko metastasis tumor ke hati, paru-paru, tulang, dan otak, menunjukkan efek antitumor yang signifikan. Tim tersebut berencana melakukan uji klinis dan menerapkannya sesegera mungkin, membawa harapan baru bagi pasien.
Melanoma uvea merupakan kanker mata yang langka namun mematikan. Gejala awalnya sering kali tidak terlihat jelas, dan banyak pasien yang telah mencapai stadium lanjut ketika didiagnosis. Kanker ini sangat rentan menyebar melalui aliran darah, terutama ke hati. Setelah metastasis terjadi, rata-rata masa bertahan hidup pasien kurang dari satu tahun. [Xinhua]
Komentar
Berita Lainnya
BPOM Temukan 718.791 Vitamin Ilegal Dijual di Online Shop Selama Pandemi Covid-19 Kesehatan
Kamis, 6 Oktober 2022 13:37:0 WIB
Singapura Hadapi Subvarian Omicron Baru XBB, Harian Naik Lagi 9 Ribu Kasus Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB
Jokowi: 80 Persen Vaksin COVID-19 yang Digunakan Indonesia Berasal dari RRT Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB
Wanita dengan Dada Besar Lebih Gampang Kena Kanker Payudara? Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB
Kemenkes: Apotek-Nakes Setop Sementara Obat Sirup! Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB
Daftar Obat Sirup yang Dilarang dan Ditarik BPOM Kesehatan
Jumat, 21 Oktober 2022 10:15:51 WIB
Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan
Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB
Shanghai Mulai Berikan Vaksin Booster COVID-19 yang Dihirup Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:8:34 WIB
Pemerintah Gratiskan Biaya Pengobatan Pasien Gagal Ginjal Akut Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB
WHO Rilis Peringatan 8 Obat Sirup yang Dilarang BPOM RI Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 15:32:48 WIB
Corona Kembali Meningkat, Pemerintah Prediksi Puncaknya 1-2 Bulan Lagi Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 18:46:33 WIB
5 Kebiasaan Penyebab Sariawan, Bukan Kurang Makan Buah Kesehatan
Sabtu, 5 November 2022 7:23:52 WIB
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB
Vaksin Covid-19 Direkomendasikan Jadi Imunisasi Rutin Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:47:25 WIB
Delta Sungai Yangtze Tingkatkan integrasi melalui digitalisasi Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB