Senin, 25 November 2024 11:1:8 WIB
Cendekiawan sastra klasik Tiongkok Meninggal Pada Usia 100 Tahun
Sosial Budaya
Endro
Florence Chia-ying Yeh. [Foto disediakan untuk chinadaily.com.cn]
BEIJING, Radio Bharata Online - Cendekiawan sastra klasik Tiongkok yang disegani, Florence Chia-ying Yeh, yang juga dikenal sebagai Ye Jiaying, meninggal pada hari Minggu di Tianjin pada usia 100 tahun.
Menurut Universitas Nankai di kota itu, tempat ia bekerja selama sebagian besar hidupnya, Yeh terlibat dalam penciptaan, penelitian, dan pengajaran puisi Tiongkok, baik di dalam maupun luar negeri, yang ia sebut sebagai satu-satunya misi dalam hidupnya. Yeh bersikeras untuk mengajar, bahkan di usianya yang ke-90, dan video ceramahnya menjadi viral di platform media sosial Tiongkok.
Cendekiawan Sastra itu pernah mengajar di berbagai lembaga luar negeri termasuk Universitas Harvard di Amerika Serikat, dan Universitas British Columbia di Kanada.
Penulis terkenal Chen Yingzhen, Kenneth Hsien-yung Pai, dan Hsi Mu-jung termasuk di antara murid-muridnya. Pada tahun 1991, Yeh terpilih sebagai Anggota Royal Society of Canada.
Dalam suatu kesempatan, Yeh pernah mengatakan, bahwa nilai mempelajari puisi klasik Tiongkok, terletak pada kemampuannya untuk membangkitkan jiwa abadi dalam diri orang-orang yang mahir merasakan, kaya akan imajinasi, dan bahkan lebih kaya dalam pandangan ke depan.
Pada tahun 2018 dan 2019, Yeh menyumbangkan semua tabungannya dan hasil dari penjualan propertinya, yang berjumlah total 35,68 juta yuan (US $ 4,92 juta), ke Universitas Nankai. Ia dianugerahi penghargaan "Touching China" pada tahun 2020.
Kang Zhen, wakil presiden Universitas Normal Beijing dan pakar sastra Tiongkok klasik, mengatakan bahwa Yeh memiliki dasar yang mendalam dalam sastra Tiongkok klasik dan teori puisi Barat. Ia dengan lancar memadukan pengalaman hidupnya yang kaya dan mendalam, dengan apresiasi dan interpretasi puisi klasik Tiongkok, membentuk sistem puisi yang khas, yang dicirikan oleh kepribadiannya sendiri. (China Daily)
Komentar
Berita Lainnya
Impian Ren Zhe menggabungkan budaya melalui karyanya Sosial Budaya
Selasa, 4 Oktober 2022 17:3:36 WIB
TING BAATAR Delegasi yang mengabdikan diri untuk membantu orang Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 17:36:8 WIB
Kanal Besar Menyaksikan Perubahan Hangzhou dari Pusat Industri Menjadi Permata Budaya Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB
Demam Bersepeda Perkotaan Mencerminkan Pembangunan Yang direncanakan, Beralih ke Gaya Hidup Hijau Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB
Bali memperingati Maulid Nabi 1444 H dengan menampilkan Tari Rodat Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB
Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB
Meningkatnya Populasi panda penangkaran global Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB
80 Persen kapas di Petik oleh Mesin Pemanen di Xinjiang Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB
Musik Tradisional di Kota Es Harbin Daya Tarik Wisata Global Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB
Transformasi Bekas Kompleks Industri di Liaoning Menjadi Taman Budaya Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB
Hong Kong Freespace Jazz Fest hadir kembali, menampilkan Jill Vidal, Eugene Pao dan Ted Lo Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB
Perlindungan Digital Pada Situs Gua Berusia 1600 tahun Di Kota Zhangye Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB
Situs Warisan Budaya, Memperkokoh Kepercayaan Bangsa Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 8:21:51 WIB
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
Wang Yaping: Impian Terbesarku adalah Kembali Terbang ke Luar Angkasa Sosial Budaya
Jumat, 4 November 2022 18:6:41 WIB