Selasa, 22 Oktober 2024 16:9:47 WIB
Kanselir Jerman Menentang Tarif Uni Eropa terhadap Kendaraan Listrik Tiongkok
International
Eko Satrio Wibowo
Kanselir Jerman, Olaf Scholz (CMG)
Kuppenheim, Radio Bharata Online - Kanselir Jerman, Olaf Scholz, pada hari Senin (21/10) menentang tarif tambahan yang diberlakukan oleh Uni Eropa (UE) pada kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) Tiongkok, dengan menggarisbawahi bahwa "proteksionisme dan perang dagang merugikan kita".
Berbicara pada pembukaan pabrik daur ulang baterai Mercedes-Benz baru di Kuppenheim, sebuah kota di negara bagian Baden-Wuerttemberg di barat daya Jerman, Scholz mencatat bahwa elektrifikasi adalah tren pengembangan masa depan industri otomotif, dan bahwa teknologi EV saat ini sedang dikembangkan di seluruh dunia.
Ia sangat memuji kinerja Tiongkok yang luar biasa di bidang EV, dan menegaskan kembali penolakan Jerman untuk mengenakan tarif pada mobil listrik yang diimpor dari Tiongkok.
"Saya telah menyatakan secara terbuka dan saya ingin menegaskan kembali dengan ini bahwa saya menentang tarif yang akan merugikan diri kita sendiri. Proteksionisme dan perang dagang merugikan Jerman. Sebagai negara pengekspor, kami menghargai perdagangan terbuka dengan seluruh dunia. Dan itulah mengapa kami tidak membutuhkan tarif terbaik, tetapi mobil terbaik dan teknologi terbaik," kata Scholz dalam pidatonya.
Pada tanggal 4 Oktober 2024, perwakilan dari negara-negara anggota UE memberikan suara untuk menyetujui putusan akhir tentang kasus anti-subsidi UE yang diajukan oleh Komisi Eropa, badan eksekutif UE yang beranggotakan 27 negara, yang mengusulkan pengenaan bea masuk anti-subsidi pada kendaraan listrik yang diimpor dari Tiongkok.
Setelah itu, pemerintah Jerman dan banyak perusahaan mobil Jerman menyatakan penentangan keras terhadapnya. Scholz telah berulang kali mengkritik secara terbuka bahwa membangun hambatan perdagangan tidak membuat perusahaan Eropa tetap kompetitif.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB