Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim
International
Bagas Sumarlan
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim
Radio Bharata Online - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Kamis (13/10) mengungkapkan bahwa dirinya akan segera meluncurkan rencana cakupan peringatan dini universal untuk bencana iklim.
Dalam pesan video pada peringatan Hari Pengurangan Risiko Bencana Internasional, Guterres mengatakan bahwa berbagai bencana iklim merugikan negara dan perekonomian lebih dari sebelumnya. Emisi gas rumah kaca yang terus meningkat memicu peristiwa cuaca ekstrem di berbagai belahan Bumi dengan begitu cepat.
Namun, dunia gagal berinvestasi dalam melindungi kehidupan dan penghidupan mereka yang berada di garis depan. Mereka yang selama ini berkontribusi paling sedikit dalam menyebabkan krisis iklim justru membayar harga termahal. Seluruh populasi seakan disergap oleh rentetan bencana iklim tanpa adanya sarana peringatan dini, kata Guterres.
"Masyarakat butuh peringatan yang memadai untuk bersiap menghadapi peristiwa cuaca ekstrem. Oleh sebab itu, saya menyerukan cakupan peringatan dini universal dalam lima tahun ke depan," ujar Guterres.
Guterres menyebut sistem peringatan dini dan kemampuan untuk bertindak menurut sistem tersebut terbukti dapat menyelamatkan nyawa. Sang sekjen mengatakan dirinya akan meluncurkan rencana aksi untuk menyediakan sistem peringatan dini bagi semua dalam waktu lima tahun di Konferensi Perubahan Iklim PBB yang akan diadakan di Mesir bulan depan.
Dia mendesak pemerintah, lembaga keuangan internasional, dan masyarakat sipil untuk mendukung sistem tersebut.
"Pada Hari Pengurangan Risiko Bencana Internasional ini, saya menyerukan kepada semua negara untuk berinvestasi dalam pembentukan sistem peringatan dini dan mendukung mereka yang kekurangan kapasitas. Berbagai peristiwa cuaca ekstrem akan terjadi. Namun, itu tidak perlu menjadi bencana mematikan," ujar Guterres.
Pewarta : Xinhua
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB