Selasa, 19 November 2024 10:10:52 WIB
Terkait Pengendalian Polusi Udara, Asia Harus Belajar Dari Beijing
International
Endro
Perwakilan dari Tiongkok, Indonesia, Vietnam, Thailand, Mongolia, dan Filipina, yang berjumlah hampir 50 peserta, menghadiri upacara pembukaan Pertukaran Regional Asia untuk Udara Bersih yang diadakan di Beijing pada 18 November 2024. Foto: Courtesy of Clean Air Asia
BEIJING, Radio Bharata Online - Peningkatan kualitas udara dan pengurangan emisi gas rumah kaca Tiongkok yang berkelanjutan, telah menguntungkan tidak hanya bagi negara itu sendiri, tetapi juga seluruh Asia dan dunia.
Para cendekiawan asing pada hari Senin di Beijing, menyerukan lebih banyak kisah sukses seperti "China Blue" untuk disebarkan ke seluruh kawasan Asia, dan membantu negara-negara mengurangi polusi udara.
Perwakilan dari otoritas dan lembaga penelitian dari Tiongkok, Indonesia, Vietnam, Thailand, Mongolia, Filipina, yang berjumlah hampir 50 peserta, menghadiri acara tersebut.
Pada upacara pembukaan Asian Regional Exchange for Clean Air (Pertukaran Regional Asia untuk Udara Bersih), yang diadakan di Beijing pada hari Senin, Lei Yu, direktur Institut Perencanaan Lingkungan Atmosfer, Akademi Perencanaan Lingkungan Tiongkok dari Kementerian Ekologi dan Lingkungan, mengatakan, bahwa sejak penerapan Rencana Aksi Pencegahan dan Pengendalian Polusi Udara pada tahun 2013, Tiongkok telah menerapkan serangkaian langkah, termasuk penyesuaian struktur energi, restrukturisasi industri, dan proyek pengurangan emisi utama. Upaya ini telah menghasilkan kemajuan yang signifikan dan pencapaian penting, dalam pencegahan dan pengendalian polusi udara.
Glynda Bathan-Baterina, wakil direktur eksekutif Clean Air Asia, sebuah LSM internasional, mengatakan, Beijing-Tianjin-Hebei terkenal karena berhasil mengubah kabut asap menjadi langit biru.
Baterina mencatat, bahwa Tiongkok telah mencapai pengurangan PM2.5 sebesar 40 persen hanya dalam tujuh tahun, padahal prestasi serupa yang dicapai oleh AS, membutuhkan waktu tiga dekade. Menurut Baterina, Asia membutuhkan lebih banyak kisah sukses seperti ini, dan menyebarkannya ke seluruh wilayah.
Sementara itu Ririn Radiawati Kusuma, direktur Clean Air Asia Indonesia, kepada Global Times mengatakan, bahwa di Indonesia, tantangan utama terkait polusi udara adalah kurangnya komitmen pemerintah, dan lemahnya penegakan hukum. (Global Times)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB