Kamis, 28 November 2024 16:52:35 WIB

Nasdaq Dubai Rayakan Pencatatan Obligasi Pemerintah Senilai 2 Miliar Dolar AS oleh Tiongkok
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Zhang Yiming, Duta Besar Tiongkok untuk UEA (CMG)

Dubai, Radio Bharata Online - Bursa Nasdaq Dubai di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), menggelar upacara penandatangan untuk pencatatan obligasi negara senilai 2 miliar dolar AS yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan Tiongkok pada hari Rabu (27/11).

Zhang Yiming, Duta Besar Tiongkok untuk UEA, Hamed Ali, CEO Nasdaq Dubai dan Pasar Keuangan Dubai atau Dubai Financial Market (DFM) bersama pejabat dan tamu lainnya menghadiri upacara tersebut. Acara ini juga menandai tonggak sejarah karena pertama kalinya Tiongkok mencatatkan obligasi negaranya di Timur Tengah.

Dari total tersebut, penerbitan obligasi tiga tahun mencapai 1,25 miliar dolar AS dengan tingkat bunga 4,284 persen, dan penerbitan obligasi lima tahun mencapai 750 juta dolar AS dengan imbal hasil 4,340 persen. Sejauh ini, total jumlah pemesanan telah melampaui jumlah penerbitan hampir 20 kali lipat.

Zhang mengatakan bahwa melalui kerja sama di bidang investasi dan keuangan, kerja sama pragmatis Tiongkok-UEA akan semakin erat dengan prospek yang lebih luas di masa mendatang.

"Pemerintah Tiongkok memilih Nasdaq Dubai untuk menerbitkan obligasi negara pertamanya. Saya pikir hal ini tidak hanya mencerminkan kedalaman kerja sama antara Tiongkok dan UEA di bidang investasi dan pembiayaan, tetapi juga penting untuk mencerminkan dukungan aktif Tiongkok terhadap upaya Dubai dan UEA untuk membangun dirinya menjadi pusat keuangan regional dan mempromosikan pembangunan pasar keuangan yang tertib dan terbuka," ujar duta besar tersebut.

Hamid Ali mengatakan bahwa pencatatan ini merupakan tonggak penting dalam kerja sama berkelanjutan antara Nasdaq Dubai dan penerbit internasional

"Salah satu hubungan utama yang kami nikmati di Dubai adalah hubungan dengan Asia Pasifik yang merupakan salah satu yurisdiksi yang paling berkembang dalam dua tahun terakhir," katanya.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner