Kamis, 2 Januari 2025 16:31:37 WIB
Tiongkok Kurangi Tarif pada Lebih dari 900 Komoditas untuk Tingkatkan Permintaan Domestik
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo
Berbagai truk dan kontainer sedang dipindahkan di pelabuhan Kotamadya Tianjin, Tiongkok utara (CMG)
Tianjin, Radio Bharata Online - Tiongkok telah mengurangi tarif impor pada sejumlah besar barang dalam langkah terbarunya untuk memperluas permintaan domestik dan memajukan keterbukaan berstandar tinggi.
Langkah tersebut merupakan bagian dari rencana penyesuaian tarif tahunan yang mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2025.
Tarif impor sementara, yang lebih rendah dari tarif negara yang paling disukai, akan diterapkan pada 935 komoditas. Pihak berwenang mengatakan rencana tersebut akan membantu meningkatkan impor produk berkualitas.
Pengurangan tarif juga sejalan dengan kebutuhan untuk mendorong kekuatan produksi baru yang berkualitas, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mempromosikan pembangunan hijau dan rendah karbon.
Berdasarkan 24 perjanjian perdagangan bebas dan perdagangan preferensial, tarif konvensional akan diterapkan pada produk tertentu dari 34 negara atau kawasan tahun depan sebagai bagian dari upaya Tiongkok untuk memperluas jaringan kawasan perdagangan bebas berstandar tinggi yang berorientasi global.
Di antaranya, tarif yang lebih rendah berdasarkan perjanjian perdagangan bebas Tiongkok-Maladewa, yang berlaku mulai tanggal 1 Januari 2025, pada akhirnya akan mengarah pada nol tarif pada hampir 96 persen lini tarif antara kedua belah pihak.
Tiongkok juga terus menawarkan perlakuan tarif nol pada 100 persen lini tarif kepada 43 negara paling tidak berkembang yang memiliki hubungan diplomatik dengan Tiongkok. Langkah ini bertujuan untuk mendukung pembangunan mereka dan mendorong keuntungan bersama.
Pokok tarif tertentu akan diperkenalkan untuk produk-produk seperti kendaraan penumpang listrik murni untuk mendukung pembangunan industri dan kemajuan sains-teknologi, sementara tarif impor akan dinaikkan pada barang-barang termasuk diafragma baterai, mengingat pembangunan industri dalam negeri dan penawaran serta permintaan pasar, dan sesuai dengan komitmennya terhadap Organisasi Perdagangan Dunia.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB