Rabu, 13 November 2024 10:7:25 WIB

Produk Manufaktur Kelas Atas Jadi Pendorong Utama Pertumbuhan Ekspor Delta Sungai Yangtze
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Zheng Hao, Wakil Direktur Divisi Analisis Statistik Bea Cukai Shanghai (CMG)

Shanghai, Radio Bharata Online - Produk manufaktur kelas atas telah menjadi pendorong utama pertumbuhan ekspor di Delta Sungai Yangtze di Tiongkok timur karena peningkatan industri dan pengembangan teknologi terus meningkatkan struktur perdagangan luar negeri di kawasan tersebut.

Data terbaru yang dirilis oleh Bea Cukai Shanghai menunjukkan bahwa dalam 10 bulan pertama tahun 2024, nilai impor dan ekspor ke dan dari Delta Sungai Yangtze mencapai 13,21 triliun yuan (sekitar 28.766 triliun rupiah), naik 5,3 persen dari tahun ke tahun dan menyumbang 36,7 persen dari total nasional.

Nilai ekspor mobil melampaui 274 miliar yuan (sekitar 597 triliun rupiah), meningkat 5,4 persen dari tahun ke tahun. Nilai ekspor sirkuit terpadu mencapai sekitar 374 miliar yuan (sekitar 814 triliun rupiah), menandai pertumbuhan 16 persen dari tahun ke tahun.

Selama 10 bulan pertama, data itu menunjukkan bahwa kawasan tersebut mengekspor kapal senilai sekitar 165 miliar yuan (sekitar 360 triliun rupiah), tumbuh sebesar 74,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

"Nilai ekspor produk manufaktur kelas atas seperti kapal dan sirkuit terpadu mencapai pertumbuhan dua digit, yang menunjukkan peningkatan tingkat industri dan teknologi di kawasan Delta Sungai Yangtze, dan optimalisasi lebih lanjut dari struktur perdagangan luar negeri regional. Kinerja yang sangat baik dari industri manufaktur kelas atas di kawasan tersebut dan pertumbuhan ekonomi swasta yang cepat bersama-sama mendorong pertumbuhan ekspor berkelanjutan di Delta Sungai Yangtze," kata Zheng Hao, Wakil Direktur Divisi Analisis Statistik Bea Cukai Shanghai.

Menurut data yang dirilis itu, perusahaan swasta di kawasan tersebut mengimpor dan mengekspor barang senilai 7,14 triliun yuan (sekitar 15.548 triliun rupiah) dalam 10 bulan pertama tahun ini, meningkat sebesar 8,2 persen dari tahun ke tahun.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner