Selasa, 19 November 2024 9:5:53 WIB
Xi Jinping Menyatakan Siap Bangun Kemitraan Strategis yang Komprehensif Tiongkok-Australia yang Matang, Stabil dan Membuahkan Hasil
International
Eko Satrio Wibowo
Suasana Pertemuan Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese (CMG)
Rio de Janeiro, Radio Bharata Online - Presiden Tiongkok, Xi Jinping, mengatakan bahwa ia siap bekerja sama dengan pihak Australia untuk membangun kemitraan strategis yang komprehensif yang lebih matang, stabil, dan membuahkan hasil antara Tiongkok dan Australia.
Xi menyampaikan pernyataan tersebut saat bertemu dengan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, di sela-sela KTT G20 ke-19.
"November lalu, kami mengadakan pembicaraan yang mendalam dan sehat di Beijing mengenai isu-isu strategis, menyeluruh, dan mendasar mengenai pengembangan jangka panjang hubungan Tiongkok-Australia. Selama setahun terakhir, kedua negara telah menjaga komunikasi yang erat di semua tingkatan, secara aktif mendorong penerapan konsensus penting yang telah kami capai, dan membuat kemajuan yang positif," kata Xi.
"Hari ini sepuluh tahun yang lalu, saya melakukan kunjungan kenegaraan ke Australia, di mana kedua pihak dengan suara bulat memutuskan untuk membangun kemitraan strategis yang komprehensif. Selama dekade terakhir, hubungan Tiongkok-Australia telah mengalami beberapa kemajuan, tetapi juga mengalami beberapa perubahan dan rintangan, yang telah memberi kita beberapa perspektif. Saat ini, hubungan Tiongkok-Australia telah mencapai titik balik dan mempertahankan momentum pembangunan yang positif, membawa manfaat nyata bagi masyarakat kedua negara. Ini adalah hasil dari kedua pihak yang bekerja sama dalam arah yang sama, yang patut dihargai. Saya siap bekerja sama dengan Anda untuk membangun kemitraan strategis komprehensif yang lebih matang, stabil, dan membuahkan hasil antara Tiongkok dan Australia serta menyuntikkan lebih banyak stabilitas dan kepastian ke kawasan dan dunia pada umumnya," jelas Xi.
Xi tiba di Brasil pada hari Minggu (17/11) untuk menghadiri pertemuan puncak yang dijadwalkan pada hari Senin (18/11) dan Selasa (19/11) serta melakukan kunjungan kenegaraan atas undangan Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva.
Dibentuk pada tahun 1999, G20 merupakan forum utama untuk kerja sama internasional mengenai masalah keuangan dan ekonomi dan terdiri dari 19 negara ditambah Uni Eropa (UE) dan Uni Afrika (AU).
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB