Senin, 25 November 2024 11:6:24 WIB

Sistem Tanpa Awak Diintegrasikan ke dalam Latihan Militer Gabungan 'China-Singapore Exercise Cooperation-2024'
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Kou Fangbo, seorang tentara Tiongkok yang berpartisipasi dalam latihan tersebut (CMG)

Henan, Radio Bharata Online - ⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠Latihan militer gabungan 'China-Singapore Exercise Cooperation-2024' memperlihatkan semakin pentingnya sistem nirawak dalam operasi militer modern, khususnya dalam skenario kontraterorisme perkotaan.

Fitur menonjol dari latihan tahun ini adalah penyebaran berbagai peralatan cerdas nirawak, yang mencerminkan semakin besarnya peran teknologi dalam pertempuran.

Robot penjinak bom jadi sorotan selama fase pembersihan dan evakuasi, yang menunjukkan kemampuan seperti desain mekanis canggih, penginderaan cerdas, algoritma yang efisien, dan kemampuan untuk menavigasi lingkungan yang kompleks dan berbahaya.

Pelatihan ini juga menampilkan sistem nirawak inovatif lainnya, termasuk robot pemanjat dinding, kendaraan pengintaian dan penyerang terintegrasi, dan pesawat nirawak penembus dinding.

Sistem itu unggul dalam skenario pengintaian dan penyerangan, dan mendapat pujian dari peserta atas kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi dan presisi misi.

"Dengan memadukan sistem berawak dan tak berawak dalam pertempuran sesungguhnya, kami mencapai efek '1+1>2'. Misalnya, selama serangan vertikal, pesawat nirawak yang menembus tembok memecahkan jendela terlebih dahulu, sehingga tim penyerang dapat memasuki gedung dengan lebih cepat dan mudah," kata Kou Fangbo, seorang tentara Tiongkok yang berpartisipasi dalam latihan tersebut.

Dari pengaturan lingkungan seperti gedung-gedung tinggi, distrik perkotaan, dan hutan hingga pelaksanaan taktik dan teknik tempur, setiap detail dan modul pelatihan dalam operasi kontraterorisme gabungan di wilayah perkotaan ini memancarkan kesan praktis yang kuat.

Selain itu, berbagai skenario kontraterorisme potensial, termasuk misi pengintaian, penyerangan, penyelamatan, dan pembersihan, dirancang untuk menantang kedua tim secara berulang.

Tahun ini menandai pelatihan militer gabungan keenam antara kedua negara, dengan integrasi antara kedua belah pihak terus meningkat.

Selain formasi tim campuran, personel pusat komando juga digabung, memastikan partisipasi dari kedua belah pihak di setiap tahap.

"Setiap operasi komando gabungan oleh para komandan kami dan setiap sesi pelatihan oleh para anggota kami merupakan proses saling pengertian, hubungan yang lebih dalam, dan integrasi yang lebih baik. Hanya melalui pertukaran ide dan kolaborasi yang berkelanjutan, kita dapat meningkatkan kemampuan kontraterorisme gabungan dari kedua angkatan bersenjata," kata Chen Tao, seorang perwira militer Tiongkok yang terlibat dalam latihan tersebut.

Latihan tersebut, yang merupakan proyek kerja sama yang telah terjalin antara kedua pihak, bertujuan untuk memperdalam kerja sama pragmatis antara kedua angkatan bersenjata dan memperkuat kemampuan mereka dalam operasi kontraterorisme gabungan.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner