Rabu, 13 November 2024 10:12:37 WIB

Ketua Asosiasi Eksportir: Kerjasama Tiongkok-Peru Membuka Lebih Banyak Peluang Kerja bagi Peru
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Julio Perez Alvan, Presiden Asosiasi Eksportir Peru (CMG)

Lima, Radio Bharata Online - Eksportir Peru mengantisipasi lonjakan peluang karena Tiongkok dan Peru terus memperkuat kerja sama ekonomi dalam Prakarsa Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative/BRI), menurut Julio Perez Alvan, Presiden Asosiasi Eksportir Peru (ADEX).

Dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, yang akan melakukan kunjungan kenegaraan lima hari ke Peru mulai hari Rabu (13/11), dengan ia juga akan menghadiri Pertemuan Pemimpin Ekonomi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) ke-31 di Lima, hubungan antara kedua belah pihak menjadi sorotan.

Tiongkok telah menjadi tujuan ekspor utama Peru selama satu dekade, sementara ekspor Peru ke Tiongkok telah mengalami pertumbuhan tahunan lebih dari 13 persen selama 14 tahun terakhir. Saat ini, sepertiga dari ekspor Peru ditujukan ke Tiongkok.

Dalam wawancara baru-baru ini dengan China Global Television Network (CGTN), Alvan menekankan bahwa perjanjian perdagangan bebas yang ditandatangani antara kedua negara pada tahun 2009 telah menguntungkan Peru. Ia juga menyatakan optimisme untuk perluasan kerja sama di berbagai sektor, dan percaya hal ini akan membantu menciptakan lebih banyak kesempatan kerja.

"Masalahnya adalah kita menciptakan lebih banyak lapangan kerja, tidak cukup, tetapi ini membantu lapangan kerja, lapangan kerja formal, karena 75 (persen) ekonomi Peru bersifat informal. Jadi, ini membantu memformalkan lapangan kerja ini. Karena semua pekerja mendapatkan semua manfaat untuk satu pekerjaan. Ini adalah hal utama di sini," katanya.

Banyak eksportir Peru juga berharap lebih banyak kesepakatan dapat dicapai antara para pemimpin kedua negara, terutama setelah Tiongkok dan Peru mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan negosiasi tentang peningkatan perjanjian perdagangan bebas mereka selama kunjungan Presiden Peru Dina Boluarte ke Tiongkok pada bulan Juni 2024.

Dengan memperhatikan bahwa hubungan ekonomi yang sudah kuat antara kedua negara, Perez Alvan berharap ada ruang untuk lebih banyak kerja sama di berbagai bidang.

"Bidang lain yang dapat kita kerjakan, bidang kesehatan, bidang teknologi (dan) sektor, pertukaran antar mahasiswa, profesor, acara budaya. Kami mencoba membuka lebih banyak produk untuk dikirim ke Tiongkok. Saya berharap bagian baru dari perjanjian ini mempertimbangkan hal ini, jadi ini akan sangat bermanfaat bagi negara kita," katanya.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner