Kamis, 2 Januari 2025 14:16:58 WIB

Pakar: UU Penanaman Modal Asing Tiongkok Membantu Membangun Kepercayaan di Antara Perusahaan Teknologi Tinggi

Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

Beijing, Radio Bharata Online - Undang-Undang Penanaman Modal Asing Tiongkok telah lebih melindungi hak dan kepentingan investor asing, menjadikan Tiongkok salah satu tujuan investasi paling populer di seluruh dunia, kata pakar dalam sebuah wawancara.

Pada 1 Januari 2020, Tiongkok memberlakukan Undang-Undang Penanaman Modal Asing, yang mencakup serangkaian standar hukum yang komprehensif dan mendasar bagi investor asing, yang bertujuan untuk lebih melindungi hak dan kepentingan mereka.

Dengan undang-undang yang berlaku selama tiga tahun ini, daya tarik pasar Tiongkok yang semakin meningkat dapat dilihat dari lonjakan arus masuk modal asing.

Menurut Kementerian Perdagangan Tiongkok, negara tersebut melihat perusahaan-perusahaan baru yang berinvestasi asing tumbuh 8,9 persen dalam sebelas bulan pertama tahun 2024, level tertinggi yang pernah tercatat untuk periode ini.

Pada tahun 2023, investasi langsung asing atau FDI Tiongkok yang sebenarnya mencapai lebih dari 1,13 triliun yuan (sekitar 2.509 triliun rupiah), tertinggi dalam sejarah.

FDI Tiongkok melampaui satu triliun yuan (sekitar 2.220 triliun rupiah) untuk pertama kalinya pada tahun 2020, dan terus mengalami ekspansi yang stabil pada tahun 2021 dan 2022.

"Hal ini telah membuka lebih banyak sektor bagi investor asing, terutama di bidang-bidang seperti jasa, perawatan kesehatan, dan industri teknologi tinggi. Hal ini juga telah membuat lingkungan bisnis Tiongkok lebih transparan dan adil," kata Pan Yinghao, Profesor Madya Akademi Nasional Pengembangan dan Strategi di Universitas Renmin Tiongkok.

Undang-undang tersebut juga memberikan perlindungan hukum yang lebih baik bagi investor asing karena perusahaan asing akan mendapatkan akses ke pasar pengadaan pemerintah melalui persaingan yang adil.

Langkah ini sangat menarik bagi perusahaan-perusahaan investasi asing berteknologi tinggi, yang lebih memperhatikan perlindungan kekayaan intelektual daripada perusahaan-perusahaan padat karya.

"Bagi semua investor asing ini, terutama mereka yang bergerak di industri teknologi tinggi, begitu mereka tahu bahwa pola dan inovasi mereka dilindungi dengan baik oleh pemerintah Tiongkok, hal ini akan membantu membangun kepercayaan di antara para investor," ujar Pan.

Industri teknologi tinggi Tiongkok menarik FDI senilai sekitar 423 miliar yuan (sekitar 939 triliun rupiah) pada tahun 2023, yang mencakup 37,3 persen dari total, yang menyoroti keberhasilan undang-undang tersebut dalam membangun kepercayaan dan keyakinan.

Dengan keyakinan terhadap pertumbuhan Tiongkok di masa depan, Pan mencatat daya tarik negara tersebut sebagai tujuan investasi di bidang-bidang utama.

"Ke depannya, saya sangat yakin tentang masa depan ekonomi Tiongkok. Terutama tahun ini, kita dapat melihat bahwa ada banyak kebijakan yang ditujukan untuk merangsang ekonomi domestik. Tiongkok tetap menjadi pemain utama di panggung global dan ada beberapa faktor yang terus menjadikannya tujuan investasi yang menarik," katanya.

Komentar