Selasa, 22 Oktober 2024 16:1:25 WIB

Meski Harga Melonjak, Toko-Toko Emas di Tiongkok Masih Ramai Dikunjungi Pelanggan
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Chen Shuangqin, Manajer sebuah toko perhiasan emas di kota Nanjing (CMG)

Nanjing, Radio Bharata Online - Toko-toko perhiasan emas di seluruh Tiongkok masih ramai dengan konsumen meskipun harga logam mulia terus meningkat.

Di Nanjing, ibu kota Provinsi Jiangsu di Tiongkok timur, harga perhiasan emas dari berbagai merek, seperti Lao Feng Xiang, Chow Sang Sang, dan Chow Tai Fook, telah melampaui 800 yuan (sekitar 1,748 juta rupiah) per gram, dengan harga tertinggi mencapai 806 yuan (sekitar 1,760 juta rupiah) per gram.

"Harga produk emas mulai naik pada 8 Oktober, hari pertama setelah libur Hari Nasional. Pada Jum'at (18 Oktober), harga per gram telah menembus angka 800 yuan," kata Chen Shuangqin, Manajer sebuah toko perhiasan emas.

Harga yang melonjak tinggi tidak mengurangi selera konsumen terhadap perhiasan emas.

"Saya ingin menunggu harga emas turun sedikit sebelum membelinya, tetapi sekarang tampaknya harganya terus naik. Jadi lupakan saja, beli saja," kata seorang pelanggan.

Sebagai pusat produksi dan perdagangan perhiasan emas di kota metropolitan selatan Shenzhen, pasar Shuibei juga dipadati pelanggan yang ingin memilih perhiasan yang cocok untuk dikenakan.

"(Saya datang) karena saya mengetahui bahwa produk emas di Pasar Shuibei memiliki berbagai macam gaya dengan harga yang terjangkau. Saya membelinya untuk dikenakan, bukan untuk investasi, jadi kenaikan harga tidak akan terlalu memengaruhi keputusan saya," kata seorang pelanggan bermarga Xia yang sedang dalam perjalanan bisnis ke Shenzhen.

Pelanggan lainnya ingin memanfaatkan peluang untuk menjual perhiasan emas lama mereka dengan harga yang bagus, lalu membeli yang baru.

"Konsumen umumnya membeli barang-barang kecil. Karena harga perhiasan emas tetap tinggi, banyak orang juga menjual kembali perhiasan lama mereka lalu membeli yang baru," kata Manajer sebuah toko emas di Shenzhen.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner